AJB Bumiputera 1912 adalah Perusahaan Asuransi Jiwa tertua di Indonesia, Bumiputera berdiri di Magelang pada tanggal 12 Pebruari 1912 oleh tiga orang guru yang hidup di masa hindia belanda yang tiada lain adalah M.Ng.Dwijosoewojo, M.K.H. Soebroto dan M.Adimidjojo. Itulah inti dari Profil Bumiputera yang saat ini merupakan Asuransi Lokal Terbesar diseluruh Indonesia. Hampir disetiap kabupaten atau kota di Indonesia ada kantor cabang Bumiputera, ini merupakan modal yang cukup kuat bagi Bumiputera 1912.
Saya mengenal Bumiputera secara mendalam sejak tahun 2000 tepatnya bulan Maret, saya memulai berkecimpung di dunia asuransi pertama kali sepanjang sejarah hidup dan itu di Bumiputera 1912, sebagai seorang profesional muda yang memulai profesi perasuransian pada posisi agen blok. Bumiputera telah dijadikan media oleh Tuhan untuk memberikan berbagai macam ilmu dan pengalaman kepada saya, terimakasih Tuhan.
Saya masih ingat jelas ketika dimasa-masa awal saya di Bumiputera sebagai seorang agen blok pada divisi standart atau perorangan disalah satu kantor rayon Bumiputera cabang Surabaya yaitu Rayon Utama Rungkut. Pada bulan pertama saya sukses mendapatkan 11 nasabah atau 11 Polis walaupun dengan Uang Pertanggungan yang rata-rata tidak terlalu besar. Hasil itu seperti multivitamin bagi mental dan semangat saya yang membuat saya semakin bersemangat.
Bulan demi bulan saya lewati saya semakin banyak tahu tentang apa itu dunia asuransi dan bagaimana seluk beluk Bumiputera. Menurut saya Bumiputera betul-betul simbol perasuransian Indonesia. Saya semakin yakin dan mantap dengan profesi saya, setiap hari saya menjalankan tugas-tugas seorang agen dengan serius dan maksimal menurut ukuran saya sendiri sebagai agen baru. Ketika saya sudah menjalani profesi agen dengan prestasi yang alhamdulillah, akhirnya pada awal bulan ketujuh saya di angkat jadi seorang Supervisor.
Dari sinilah saya mulai mengenal lebih jauh tentang peluang berkarir di Bumiputera, yang sebelumnya sama sekali tidak pernah terbersit dipikiran, bahkan sama sekali tidak tahu bagaimana akhir atau muara dari profesi agen ini. Pembinaan dan pembinaan terhadap agen pun sudah mulai saya lakukan tepatnya saya memulai jadi Supervisor adalah pada bulan Januari 2001, waktu itu Kepala Cabangnya adalah beliau Bapanda Heri Iwanto.
Hari-hari begitu menyenangkan bersama Bumiputera 1912 ketika itu ada beberapa teman lucu yang senantiasa mewarnai kantor ada yang namanya bargo, sotres, pethel, koirul, theprap, theros, theartin, theratna, themar, thechsu, thelastri, thetitsurya, theharto, thebusri, thepakheri, thesalim, thejamprah, themislan, thesiswi, thepakwindoko dan masih banyak lagi yang lainnya belum bisa saya sebutkan, keakraban dan kekeluargaan yang dibina benar-benar sangat bermanfaat.
Setelah saya menjalani profesi ini kurang lebih tiga tahun atau tepatnya tahun 2003, dan pada saat itu situasi pikiran saya sudah berbeda dengan ketika diawal saya bergabung menjadi agen pada pertengahan tahun 2000, jika diawal saya punya kesimpulan bahwa Bumiputera adalah tempat mencari Penghasilan melalui komisi dan overiding atau bonus produksi dan Bonus Penagihan, maka berbeda jika dibanding ketika sudah tahun 2003, saya sudah berupa pikiran bahwa Bumiputera bukanlah tempat mencari penghasilan melalui posisi mitra atau agen dan supervisor.
Sejak saat itu saya sudah meyakini bahwa Bumiputera adalah tempat mencari uang melalui Karir, untuk orang seusia saat itu sekitar 27 tahun, tidak ada pilihan lain di Bumiputera kecuali meniti karir agar bisa menjadi Pegawai Organik, begitulah istilah karyawan tetap di Bumiputera 1912, Branch System tidak bisa memberikan peluang penghasilan maksimal dari dinas luar pada posisi mitra, bukan cuma kurang maksimal melainkan tidak akan ada titik aman, karena komisi adalah cikal bakan berbagai bonus, dan komisi hanya diterima selama 2 tahun dan itupun yang maksimal hanya pada tahun pertama.
Pada tahun 2004 pertengahan saya menerima tawaran dari Kepala Rayon untuk diajukan menjadi kandidat kepala unit dari kantor cabang surabaya rayon utama rungkut, masih ingat jelas SK kepala divisi yang mengatakan bahwa untuk menjadi kepala unit syaratnya adalah minimal 3 tahun menjadi supervisor, dan memang waktu itu saya sudah tiga tahun menjadi supervisor, sesuai permintaan kepala divisi saya membuat laporan hasil kerja produksi dan konservasi selama tiga tahun terakhir, karena itu adalah persyaratan mutlak.
Pada tahun 2005 awal atau sekitar 5 bulan dari pengajuan saya, saya dapat pemberitahuan dari kepala divisi yang dikirim melalui fax, disitu disebutkan kandidat lolos untuk mengikuti pendidikan calon kepala unit ada tiga orang yang namanya adalah harno dari kantor rayon wonocolo, dini dari kantor rayon tegalsari dan saya. Kemudian salah satu teman senior saya mengajak saya silaturrahmi kerumah Kepala Bagian Operasional saat itu yaitu Bapanda Nurseto di kediamannya di bratang, untuk keperluan teman saya yaitu Bapanda Muryoto, pada saat itu Bapanda Nurseto juga menyinggung bahwa pengajuan saya sudah oke dan tinggal menunggu jadwal pendidikan kepala unit.
Waktu berjalan terus tanpa bisa dihentikan, saya sudah semakin mantap dan menyerahkan nasib pada Tuhan jika memang saya sudah digariskan untuk bekerja di Bumiputera sebagai karyawan tetap maka saya akan menerimanya dengan senang dan bangga, saya sudah siap menanti sesuai dengan perjalan proses ketika itu, karena menurut pengalaman teman-teman senior, perlu waktu beberapa tahun terhitung dari pengajuan hingga pendidikan dan pengangkatan kepala unit.
Pada sekitar bulan oktober tahun 2005 para penyelia atau supervisor dapat undangan rapat seluruh supervisor secabang surabaya dikantor cabang Bumiputera 1912 surabaya di JL. Akhmad Jais, disitu semua supervisor berkumpul ada beberapa hal penting yang ingin disampaikan oleh beliau-beliau. Acara demi acara telah kami lewati bersama, ada lebih dari 111 supervisor diseluruh cabang surabaya pada tahun-tahun itu.
Dan ada satu hal yang sangat mengejutkan ketika itu, yaitu pengumuman bahwa ada beberapa teman yang akan berangkat untuk menjalani pendidikan calon kepala unit, wow harap cemas menunggu jadwal pendidikan, tapi apa yang terjadi saudara-saudara, ternyata disitu di umumkan bahwa yang berangkat pendidikan calon agen adalah berbeda, tetap tiga orang tapi satupun tidak ada diantara harno, dini dan saya, semuanya adalah anak baru, agen yang baru jadi supervisor sekitar 7 bulan, pokoknya kurang dari setahun, itulah yang disebut dengan GR dot com hahahahahaha.
Dalam hati bertanya lahkok bisa ya, bukannya untuk menjadi kepala unit itu harus punya pengalaman menjadi supervisor minimal 3 tahun dan melampirkan hasil kerja produksi dan konservasi setidaknya 3 tahun, kok bisa si nurul, endah dan entah siapa lagi satunya berangkat duluan, heran aja. Nah dari situlah mulai tumbuh benih-benih pemikiran yang entah itu virus negatif atau buah pikiran asli, saya tidak berani mengklaim bahwa ketika itu saya berpikir negatif, dan saya juga tidak berani mengklaim bahwa saya saat itu sangat benar.
Lolosnya atau hilangnya peluang mengikuti pendidikan ketika itu, sudah cukup untuk memaksa saya untuk membuat kesimpulan dan mengevaluasi cara kerja saya selama ini mengapa kok gagal?, dari sisi prestasi tergolong standart dan bisa dikatakan cukup selama 3 tahun menjadi supervisor, dari sisi rekrut juga oke, ketika itu saya adalah Ownernya HJX Bumiputera Sub Rayon System, ini adalah istilah saya sendiri, dari sisi usia saya tergolong paling muda ketika itu, dari sisi pendidikan saya memenuhi syarat begitu juga dengan tiga teman-teman saya. Dan yang berangkat adalah orang-orang diluar kriteria, Berikut adalah beberapa kesimpulan saya ketika itu yang membuat saya memutuskan untuk meninggalkan baju perang saya :
- Ternyata Bumiputera 1912 Betul-betul wokay, dan Pejabatnya yang sangat tidak wokay, KKN nya keterlaluan.
- Di Bumiputera tidak bisa bertempur memperjuangkan Karir melalui Prestasi, sehebat apapun prestasinya tetapi jika tidak pandai dalam pendekatan kepada bapanda-bapanda, maka mimpipun kita tidak berhak untuk menjadi pegawai. Jadi siapapun anda yang saat sedang berkarir di Bumiputera ingat pengalaman saya, sempatkan diri untuk melakukan pendekatan kepada kepala rayon dan kepala cabang denga kuat, karena tanpa itu akan sangat sulit.
- Bumiputera adalah perusahaan ajaib, keajaiban ini adalah terbukti dengan majajemen yang begitu buruk tapi tetap eksis, diduga kuat ini adalah efek dari sabdo tiga orang guru pendiri bumiputera, yang pasti akan sering menangis ketika melihat tingkah para pejabat bumiputera sekarang.
- Bumiputera akan tetap menjadi Idola saya walaupun ketika itu saya sudah yakin untuk meninggalkan baju perang saya, karena saya tahu bahwa yang kurang benar bukan Bumiputera melainkan oknumnya.
- Bumiputera akan kesulitan untuk mendapatkan kader-kader berkualitas, kalau itu jelas tidak bisa di hindari. Karena KKN yang berlebihan akan membunuh Program peningkatan kualitas kader, pembantu jadi pegawai, sopir jadi kepala cabang, keponakan tanpa pengalaman yang cukup melesat dalam karir dan lain sebagainya.
- Bumiputera pada akhirnya harus cukup bangga dengan posisi Bisa Bertahan dari persaingan global, pada saat ini saja beberapa asuransi asing sudah benar-benar menerjang Indonesia, dengan sistem yang sangat luar biasa perkembangannya, Karena bagaimanapun juga yang paling penting adalah orangnya, kalau yang ada hanyalah agen-agen dengan usia 50 tahunan, bagaimana ketika mereka sudah meninggal dunia, paksakan bagaimanapun jika tidak upgrade total tidak akan bisa memperbaiki SDM. Jadi sekitar 5 hingga 20 tahun kedepan, Target Bumiputera hanyalah Bertahan.
Ya, Demikian sekedar berbagi dari saya tentang Wajib Dibaca Supervisor AJB. Bumiputera 1912, Jadilah supervisor yang sukses jangan seperti saya yang menyatakan diri sebagai supervisor yang gagal dalam perjalanan, pelajari betul tentang kronologis diatas, Jadilah supervisor yang kuat dalam pendekatan kepada atasan, walaupun anda tidak pernah tampil sebagai top supervisor, atau jangan pernah berharap menjadi pegawai organik. Dan untuk Yth Bapak-Bapak dan Ibu Penguasa Bumiputera : Direksi, BPA dan Komisaris Pesan saya adalah Bumiputera 1912 Harus Berbenah.
0 komentar:
Posting Komentar